Subscribe:

Sabtu, 08 Desember 2012

makalah IPS 1


MAKALAH ILMU PENGETAHUAN SOSIAL 1
PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM
Makalah ini di susn untuk memenuhi  Tugas Mata Kuliah
                                                     Ilmu Pengetahuan Sosial 1
Dosen Pengampu Dhiniaty Gularso,S.Si,M.Pd.








Di susun Oleh
1.      Riza Syarifudin         11144600121
2.      Ana Marita                11144600160
3.      Zuhrotunnisa             11144600130
4.      Mukminatun              11144600160

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA
2012


KATA PENGANTAR

      Puji syukur penulis  panjatkan ke hadirat Allah swt yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Pemanfaatan Sumber Daya Alam”.
Makalah ini di susun untuk memenuhi tugas Ilmu Pengetahuan Sosial 1 sebagai tambahan pengetahuan tentang sumber daya alam yangada di indonesia. Materi di ambil dari berbagaisumber seprti media elektronik dan media cetak.
       Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pembaca pada umumnya dan guru pada khususnya. Setiap saran,  kritik, dan komentar sangat penulis harapkan untuk meningkatkan kualitas makalah semacam ini di masa mendatang.

Yogyakarta, 12 September 2012


Penulis








BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
            Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki kekayaan alam yang berlimpah, terutama minyak bumi, gas alam, beberapa jenis barang tambang, mineral, hutan tropis dengan berbagai jenis kayu dan hasil hutannya, kekayaan laut, dan sebagainya.
            Pada dasarnya sumber daya alam itu dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu sumber daya alam yang tak dapat pulih atau tak dapat diperbaharui, sumber daya alam yang pulih atau dapat diperbaharui dan sumber daya alam yang mempunyai sifat gabungan antara yang dapat diperbaharui dan yang tidak dapat diperbaharui.
            Meskipun sumber daya alam di indonesia melimpah, tetapi penduduk Indonesia tidak dapat menjaga dan memanfaatkan sumber daya alam yang ada. Inovasi teknologi, kemajuan peradaban dan populasi manusia, serta revolusi industri telah membawa manusia pada era eksploitasi sumber daya alam sehingga persediaannya terus berkurang secara signifikan. Sehingga sekarang ini banyak terjadi kekurangan sumber daya alam di  beberapa daerah. Hal ini sangat di sayangkan karena sebenarnya Indonesia memiliki banyak sumber daya alam yang seharusnya mamapu untuk memenuhi kebutuhhan masyarakat. Untuk dapat mengatasi permasalahan ini di butukan kesadaran oleh masyarakat untuk menjaga dan memanfaatkan sumber daya alam yang ada sebaik-baiknya. Selain itu juga dibutuhkan penyuluhan kepada masyarakat agar menambah pengetahuan masyarakat tentang sumber daya alam dan cara pelestariannya.

B.     Rumusan Masalah
Makalah ini membahas tentang:
1.    Apa pengertian sumber daya alam?
2.    Bagaimana sumberdaya pesisir dan kelautan di Indonesia?
3.    Bagaimana sumber daya geologi dan persebarannya di Indonesia?
4.    Bagaimana sumber daya air di Indonesia?
5.    Bagaimana sumber daya flora dan fauna di Indonesia?

C. Metode Penulisan
Dalam penulisan metode ini penulis menggunakan metode deskriptif, yaitu menggambarkan permasalan yang di bahas pada bab pembahasan.

C.     Tujuan
1. Memaparkan  sumber daya  alam. 
2. Memaparkan sumberdaya pesisir dan kelautan di Indonesia.
3. Memaparkan sumber daya geologi dan persebarannya di Indonesia
4. Memaparkan sumber daya air di Indonesia
5. Memaparkan sumber daya flora dan fauna di Indonesia.

E. Manfaat
1.    Dapat mengetahui dan menjelaskan sumber daya  alam.
2.    Dapat mengetahui dan menjelaskan sumberdaya pesisir dan kelautan di Indonesia.
3.     Dapat mengetahui dan menjelaskan sumber daya geologi dan persebarannya di Indonesia.
4.    Dapat mengetahui dan menjelaskan sumber daya air di Indonesia.
5.    Dapat mengetahui dan menjelaskan sumber daya flora dan fauna di Indonesia.











BAB II
PEMBAHASAN

A.      Pengertian Sumber Daya Alam
     Sumber daya alam adalah semua kekayaan alam baik berupa benda mati maupun benda hidup yang berada di bumi dan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Sumber daya alam  tidak hanya komponen biotik, seperti hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme, tetapi juga komponen abiotik, seperti minyak bumi, gas alam, berbagai jenis logam, air, dan tanah.
     Hampir dapat dipastikan, semua benda hidup atau mati yang ada disekitar manusia memiliki potensi yang dapat di usahakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Potensi yang ada pada setiap benda diusahakan tergantung dari kemampuan manusia untuk mengelolanya. Oleh karena itu, pemanfaatan sumber daya alam sangat tergantung pada sumber daya manusia yang ada. Contohnya lahan yang subur dapat dijadikan daerah pertanian potensial sehingga merupakan sumber daya alam yang nilainya.,

 Klasifikasi sumber daya alam
Sumber Daya Alam dapat dikelompokan menjadi beberapa jenis yaitu:
1.      Berdasarkan Bentuk yang dapat dimanfaatkan
a.       Sumber daya alam hayati
Sumber daya alam hayati ialah sumber daya alam yang berupa hewan dan tumbuh- tumbuhan.
b.      Sumber daya alam energi
Sumber daya alam energi ialah sumber daya alam yang terkandung pada suatu benda, energi atau tenaga yang dihasilkan dan berguna bagi manusia.
Contoh: bahan baku minyak, gas alam, batu bara, dan kayu bakar.
c.       Sumber daya alam ruang
     Sumber daya alam ruang ialah ruang atau tempat yang diperlukan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Ruang dalam hal ini dapat berarti ruang untuk mata pencaharian (pertanian, perikanan), tempat tinggal, dan sebagainya. Contoh: di kota-kota besar seperti jakarta, sumber daya alam ruangnya makin sulit didapat.
d.      Sumber daya alam materi
     Sumber daya ini biasanya berupa berbagai mineral, contohnya mineral besi yang dapat dijadikan berbagai bahan baku alat rumah tangga ataupun bangunan.
e.       Sumber daya alam waktu
     Sumber daya alam waktu ialah sumber daya alam yang penting karena berkaitan dengan pemanfaatan sumber daya lain. Contoh: pemanfaatan air pada musim kemarau dan musim penghujan.
2.      Berdasarkan Sifat Pembentukannya
a.       Sumber daya alam yang dapat diperbaharui (Renewable Resources)
      Sumber daya alam yang dapa diperbaharui ialah sumber daya alam yang dapat diperbaharui oleh alam atau manusia.
Contoh: udara dan air dapat diperbaharui oleh alam melalui siklus.
b.      Sumber Daya alam yang tidak dapat diperbaharui (Unrenewable resources)
      Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui ialah sumber daya alam yang dapat habis dalam penggunaannya atau dapat juga dibentuk lagi tetapi memerlukan waktu yang lama yaitu ribuan tahun bahkan jutaan tahun. Contohnya semua jenis bahan galian (tambang).
Dalam Undang-Undang No. 11 tahun 1976 tentang pertambangan dan bahan galian diklasifikasikan menurut kepentingannya bagi negara sebagai berikut.
1)      Golongan A yaitu golongan bahan galian strategis.
Contoh: semua jenis batu batu bara, minyak bumi, bahan radio aktif, tembaga, aluminium, timah putih, mangan, besi, nikel, dan sebagainya. Bahan galian ini penting untuk menjamin perekonomian negara.
2)      Golongan B yaitu golongan bahan galian vital.
Contoh: emas, perak, magnesium, seng, wolfarm, batu permata, mika, asbes, dan sebagainya. Bahan galian penting untuk memenuhi hajat hidup orang banyak.
3)      Golongan C yaitu bahan galian yang tidak termasuk ke dalam golongan A atau B. Contoh: bahan galian yang termasuk bahan industri.
3.      Berdasarkan daya pakai dan nilai konsumtifnya
a.       Sumber daya alam yang tidak cepat habis
     Merupakan sumber daya alam yang nilai konsumsinya relatif kecil, sehingga meskipund pakai berulang-ulang tidak cepat habis. contoh: intan, batu permata, dan emas.
b.      Sumber daya alam yang cepat habis
     Karena nilai konsumtif barang tersebut relatif tinggi. Manusia menggunakan dalam jumlah yang banyak, daur ulang sukar dilakukan.
Contoh; bensin, gas alam, dan bahan bakar lainnya.
4.      Berdasarkan jenisnya
a.       Sumber daya alam biotic
     Sumber daya alam biotik ialah sumber daya alam yang berasal dari hewan dan tumbuhan termasuk di dalamnya mikroorganisme.
b.      Sumber daya alam fisik (non hayati)
     Sumber daya alam fisik ialah sumber daya alam yang berupa benda mati.
Contoh: tanah, air , udara, mineral, dan sebagainya.tinggi.

B.            Sumber Daya Pesisir dan Kelautan di Indonesia
1.      Pesisir di Indonesia
Wilayah indonesia merupakan wilayah yang memiliki kekayayaan sumber daya pesisir cukup luas. Di daearah pesisir terdapat berbagai macam ekosistem yang berguna bagi kehidupan manusia.
a.      Karakteristik Ekosistem Pesisir
Karakteristik dari ekosistem pesisir adalah mempunyai beberapa jumlah ekosistem yang berada di daerah pesisir. Berikut merupakan penjelasan dari ekosistem pesisir dan faktor pendukungnya :
1)      Pasang Surut
Daerah yang terkena pasang surut itu bermacam – macam antara lain gisik, rataan pasang surut. Lumpur pasang surut, rawa payau, delta, rawa mangrove, dan padang rumput (sea grass beds). Rataan pasut adalah suatu mintakat pesisir yang pembentukannya beraneka, tetapi umumnya halus, pada rataan pasut umumnya terdapat pola sungai yang saling berhubungan dan sungai utamanya halus, dan masih labil. Artinya Lumpur tersebut dapat cepat berubah apabila terkena arus pasang. Pada umumnya rataan pasut telah bervegetasi tetapi belum terlalu rapat, sedangkan lumpur pasut belum bervegetasi.
2)      Estuaria
Eustaria adalah suatu tubuh perairan pantai yang semi tertutup, yang mempunyai hubungan bebas dengan laut terbuka dan didalamnya ait laut terencerkan oleh air tawar yang berasal dari drainase daratan. Eustaria biasanya sebagai pusat permukiman berbagai kehidupan. Fungsi dari eustaria yaitu merupakan daerah mencari ikan, tempat pembuangan limbah, jalur transportasi, sumber keperluan air untuk berbagai industri dan tempat rekreasi.
3)      Hutan Mangrove
Hutan mangrove ditemukan pada daerah yang berlumpur seperti pada daeah yang berlumpur seperti pada rataan pusat, Lumpur pasut dan eustaria pada mintakat litoral.
Hutan mangrove terutama hidup di daerahtropis dan subtropis. Hutan mangrove kaya tumbuhan yang hidup bermacam – macam, terdiri dari pohon dan semak yang dapat mencapai ketinggian 30 m. Species mangrove cukup banyak 20 – 40 pada suatu area dan pada umumnya dapat tumbuh pada air payau dan air tawar. Fungsi mangrove yaitu sebagai perangkap sedimen dan mengurangi abrasi.
4)      Padang Lamun (Sea Grass Beds)
Padang lamun cukup baik pada perairan dangkal atau eustaria apabila sinar matahari cukup banyak. Habitanya berada terutama pada laut dangkal. Pertumbuhannya cepat kurang lebih 1.300 – 3.000 gr berat kering/m2/th. Padang lamun ini mempunya habitat dimana tempatnya bersuhu tropis atau subtropics. Ciri binatang yang hidup di padang lamun antara lain:
1)       Yang hidup di daun lamun
2)      Yang makan akar canopy daun
3)      Yang bergerak di bawah canopy daun
4)      Yang berlindung di daerah padang lamun
b.      Pemanfaatan dan Pengolahan Pesisir Daerah di Indonesia
        Daerah pesisir di Indonesia yang kebanyakan ditinggali oleh para nelayan, belum sepenuhnya digali potensinya, hal ini berkaitan dengan para nelayan itu sendiri sekedar memanfaatkan hasil dari laut berupa ikan, rumput laut, terumbu karang, lamun, dan sebagainya hanya untuk memenuhi kebutuhan harian mereka. Sehingga secara garis besar, potensi pesisir yang diberdayakan oleh para masyarakat sekitar hanya terbatas untuk memenuhi kebutuhan harian untuk hidup mereka.
        Pemanfaatan pesisir untuk usaha ekonomi dalam skala besar baru dilakukan pada sebagian Kabupaten dan Kota yang berada di daerah pesisir. Pada umumnya usaha ekonomi pemanfaatan daerah pesisir ini bergerak disektor pariwisata dan sudah mempunyai kesadaran yang lebih dibandingkan dengan daerah lain yang belum mempunyai pengolahan seperti ini.

2.       Kelautan Indonesia
            Laut merupakan fenomena alam yang tersusun dalam suatu sistem yang kompleks, terdiri dari komponen-komponen sumberdaya hayati dan non hayati dengan keragaman dan nilai ekonomi yang tinggi. Setiap sumberdaya laut tersusun dalam suatu ekosistem dengan karakteristik tertentu. Interaksi antar ekosistem ini membentuk suatu keseimbangan lingkungan laut. Ekosistem laut beraksi relatif lebih sensitif dan selalu berupaya mencari keseimbangan baru terhadap adanya perubahan. Hal ini berarti bahwa adanya perubahan pada suatu ekosistem di laut dapat berdampak pada kawasan yang luas atau bahkan hingga tingkat global.
            Indonesia sebagai Negara yang mengelola laut dan perairan laut nusantara yang menghubungkan antar laut secara global, perlu secara serius bukan hanya memperhatikan aspek keseimbangan lingkungan di wilayah laut Indonesia, namun juga mempunyai kepentingan untuk memantau kualitas ekonomi laut secara global. Walaupun masih dikelola secara sektoral, laut (termasuk pantai) Indonesia telah dimanfaatkan untuk perikanan, rekreasi, pembuangan limbah, sumber energi, sumber air, batubara, minyak, bahan bangunan, kehutanan, peternakan/tambak, pemukiman dan industri.

Indonesia perlu mengadakan pembangunan laut di karenakan:
1.      Indonesia memiliki sumberdaya alam laut yang besar baik ditinjau dari kuantitas maupun keanekaragaman hasilnya.
2.      Sumberdaya laut merupakan sumberdaya yang dapat dipulihkan (sebagian besarnya), artinya bahwa ikan ataupun sumberdaya laut lainnya dapat dimanfaatkan, namun harus memperhatikan kelestariannya.
3.      Pusat pertumbuhan ekonomi
4.      Sumber protein hewani
5.       Memperluas lapangan kerja adalah di sektor perikanan.
6.      Wilayah pesisir sebagai pusat pengembangan IPTEK dan industri kelautan, serta sebagai zona strategis untuk pusat pengembangan jalur transportasi utama antar pulau maupun menuju daerah-daerah di pedalaman.

C.           Sumber Daya Geologi dan Persebarannya
Wilayah Indonesia merupakan daerah pertemuan atau benturan tiga lempeng tektonik yaitu Eurasia, Hindia-Australia dan Pasifik. Benturan tersebut sudah terjadi sejak jutaan tahun yang lalu, yang mengakibatkan adanya pergerakan pulau dan struktur batuan yang beragam. Berbagai jenis dan umur batuan batuan yang bervariasi membuat wilayah Indonesia kaya dengan sumber daya mineral baik logam, non logam dan energi. Jenis mineral logam seperti emas, tembaga, perak, besi, kromit, timah, dan sebainya. Jenis mineral non logam seperti belerang, batugamping, gambut, dan sebagainya. Jenis energi yang banyak tersedia di wilayah Indonesia diantaranya minyak, gas, batubara.
Jenis Sumber daya Geologi
a.       Batubara 
         Persebaran :  Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali dan Nusa Tenggara, Sulawesi,  Maluku, Papua
b.      Non Logam
        Mineral non logam adalah kelompok komoditas mineral yang tidak termasuk mineral logam, batubara maupun mineral energi lainnya. Mineral non logam biasa disebut juga sebagai bahan galian non logam atau bahan galian industri atau bahan galian golongan C.
Bahan galian non logam mudah dicari dan pengusahaannnyapun tidak membutuhkan modal yang besar, teknologi yang rumit maupun waktu yang lama untuk eskplorasi, sehingga sangat cocok digunakan untuk mendorong perekonomian rakyat.
c.       Logam
        Mineral adalah material anorganik homogen yang terjadi secara alamiah serta mempunyai struktur atom dan komposisi kimia tertentu. Mineral dapat dibedakan menurut karakteristiknya, yaitu berdasarkan : warna, goresan, transparansi, kekerasan, struktur kristal dan tampilan.
Sebagian besar mineral merupakan gabungan beberapa unsur kimia, sebagai contoh mineral Pyrite, yang disusun oleh 2 unsur yaitu unsur besi (Fe) dan sulfur (S). Hanya sedikit sekali mineral yang disusun oleh hanya satu unsur. Contoh mineral yang disusun oleh hanya satu unsur adalah emas (Au), perak (Ag) dan tembaga (Cu). Batuan adalah kumpulan beberapa mineral. Contoh batuan Granit yang terdiri dari mineral
Mineral  logam dapat dikelompokan dalam 4 (empat) kelompok utama yaitu :
1)        Kelompok Logam Dasar yaitu logam yang umum terdapat dan secara kimia lebih aktif, misalnya : Tembaga (Cu), Timbal/Timah Hitam (Pb), Timah (Sn) dan Seng (Zn) dan lain-lain.
2)        Kelompok Logam Mulia yaitu logam yang secara ekonomis sangat berharga dan banyak dibutuhkan, terdiri dari : emas (Au), Perak (Ag) dan Platina (Pt).
        Dalam kedua kelompok ini satu sama lain selalu berkaitan, bisa dalam bentuk urat maupun dalam bentuk sebaran dalam batuan, khusus untuk emas selain terkemas dalam bentuk urat, biasanya dalam urat kuarsa, juga bisa terdapat sebagai emas alluvial yang tersebar di bekas undak-undak sungai tua atau tersebar di endapan pasir sungai yang masih aktif. Logam Dasar dan Logam Mulia yang terbentuk dalam urat biasanya di Indonesia khususnya terjadi dalam lingkungan batuan gunung api dan populer disebut Emas Epitermal. Sudah barang tentu disebut demikian setelah memenuhi kriteria-kriteria pembentukkannya.
1)        Kelompok Logam Jarang adalah logam yang secara relatif, ditemukan dalam jumlah sedikit dan tersebar di bumi. Unsur-unsur logam ini, jarang ditemukan terkonsentrasi dalam jumlah banyak. Beberapa diantaranya adalah :Lithium (Li), Yurium (Y), Zirconium (Zr), Logam Tanah Jarang (Rare Earth Elements; unsur yang mempunyai Nomor Atom 57 s.d. 71), Indium (In), Cadmium (Cd) dan lain-lain. Kegunaan  unsur-unsur logam jarang umumnya untuk teknologi tinggi seperti : barang elektronik,katalis dalam pengolahan minyak bumi, keramik tahan panas dan lain-lain.
2)        Kelompok Mineral Logam Besi dan Campuran Besi, logam yang lazim digunakan dalam industri besi dan campurannya, seperti : Besi (Fe), Kobal (Co), Kromit (Cr), Mangan (Mn) dan  lain-lain.
d.      Panas bumi
        Panas Bumi adalah sumber energi panas yang terkandung didalam air panas, uap air, dan batuan bersama mineral ikutan dan gas lainnya, yang secara genetik semuanya berupa suatu sistem panas bumi yang tidak dapat dipisahkan dann untuk pemanfaatannya diperlukan proses penambangan. Panas bumi dikenal sebagai sumber daya geologi yang digunakan sebagai sumber energi yang ramah lingkungan. Tidak seperti mineral dan batubara, panas bumi termasuk sumberdaya geologi yang dapat diperbaharui. Artinya sumberdaya panas bumi tidak akan pernah habis, karena proses pembentukannya berhubungan.
e.       Sumber daya Mineral dan Energi Lepas Pantai
        Sumber daya Mineral dan Energi lepas pantai adalah material anorganik homogen yang terjadi secara alamiah serta mempunyai struktur atom dan komposisi kimia tertentu. Mineral dapat dibedakan menurut karakteristiknya, yaitu berdasarkan : warna, goresan, transparansi, kekerasan, struktur kristal dan tampilan yang terletak di lepas pantai laut indonesia.  Beberapa sifat keterdapatan endapan mineral, diantaranya: terdapat dalam jumlah terbatas dan tidak merata di kulit bumi, baik dari segi mutu (kualitas) maupun jumlah (kuantitas). Oleh karena itu eksplorasi mineral (logam) merupakan kegiatan bersifat padat modal.

  1. Sumber Daya Air di Indonesia
            Sumber daya air adalah sumber daya berupa air yang berguna atau potensial bagi manusia. Kegunaan air meliputi penggunaan di bidang pertanian, industri, rumah tangga, rekreasi, dan aktivitas lingkungan. Sangat jelas terlihat bahwa seluruh manusia membutuhkan air tawar. 97% air di bumi adalah air asin, dan hanya 3% berupa air tawar yang lebih dari 2 per tiga bagiannya berada dalam bentuk es di glasier dan es kutub. Air tawar yang tidak membeku dapat ditemukan terutama di dalam tanah berupa air tanah, dan hanya sebagian kecil berada di atas permukaan tanah dan di udara.
            Air tawar adalah sumber daya terbarukan, meski suplai air bersih terus berkurang. Permintaan air telah melebihi suplai di beberapa bagian di dunia dan populasi dunia terus meningkat yang mengakibatkan peningkatan permintaan terhadap air bersih. Perhatian terhadap kepentingan global dalam mempertahankan air untuk pelayanan ekosistem telah bermunculan, terutama sejak dunia telah kehilangan lebih dari setengah lahan basah bersama dengan nilai pelayanan ekosistemnya. Ekosistem air tawar yang tinggi biodiversitasnya saat ini terus berkurang lebih cepat dibandingkan dengan ekosistem laut ataupun darat.
1.      Macam-macam sumber daya air
a.      Air permukaan
                                    Air permukaan adalah air yang terdapat di sungai, danau, atau rawa air tawar. Air permukaan secara alami dapat tergantikan dengan presipitasi dan secara alami menghilang akibat aliran menuju lautan, penguapan, dan penyerapan menuju ke bawah permukaan. Meski satu-satunya sumber alami bagi perairan permukaan hanya presipitasi dalam area tangkapan air, total kuantitas air dalam sistem dalam suatu waktu bergantung pada banyak faktor.
                        Faktor-faktor tersebut termasuk kapasitas danau, rawa, dan reservoir buatan, permeabilitas tanah di bawah reservoir, karakteristik aliran pada area tangkapan air, ketepatan waktu presipitasi dan rata-rata evaporasi setempat. Semua faktor tersebut juga memengaruhi besarnya air yang menghilang dari aliran permukaan.
                                    Aktivitas manusia memiliki dampak yang besar dan kadang-kadang menghancurkan faktor-faktor tersebut. Manusia seringkali meningkatkan kapasitas reservoir total dengan melakukan pembangunan reservoir buatan, dan menguranginya dengan mengeringkan lahan basah. Manusia juga sering meningkakan kuantitas dan kecepatan aliran permukaan dengan pembuatan sauran-saluran untuk berbagai keperluan, misalnya irigasi.
                        Kuantitas total dari air yang tersedia pada suatu waktu adalah hal yang penting. Sebagian manusia membutuhkan air pada saat-saat tertentu saja. Misalnya petani membutuhkan banyak air ketika akan menanam padi dan membutuhkan lebih sedikit air ketika menanam palawija. Untuk mensuplai petani dengan air, sistem air permukaan membutuhkan kapasitas penyimpanan yang besar untuk mengumpulkan air sepanjang tahun dan melepaskannya pada suatu waktu tertentu. Sedangkan penggunaan air lainnya membutuhkan air sepanjang waktu, misalnya pembangkit listrik yang membutuhkan air untuk pendinginan, atau pembangkit listrik tenaga air. Untuk mensuplainya, sistem perairan permukaan harus terisi ketika aliran arus rata-rata lebih rendah dari kebutuhan pembangkit listrik.
            Perairan permukaan alami dapat ditambahkan dengan mengambil air permukaan dari area tangkapan hujan lainnya dengan kanal atau sistem perpipaan. Dapat juga ditambahkan secara buatan dengan cara lainnya, namun biasanya jumlahnya diabaikan karena terlalu kecil.
            Manusia dapat menyebabkan hilangnya sumber air permukaan dengan menjadikannya tidak lagi berguna, misalnya dengan cara polusi. Brazil adalah negara yang diperkirakan memiliki suplai air tawar terbesar di dunia, diikuti oleh Rusia, Kanada, dan Indonesia.
b.      Aliran sungai bawah tanah
                        Total volum air yang dialirkan dari daratan menuju lautan dapat berupa kombinasi aliran air yang dapat terlihat dan aliran yang cukup besar di bawah permukaan melalui bebatuan dan lapisan bawah tanah yang disebut dengan zona hiporeik (hyporheic zone). Untuk beberapa sungai di lembah-lembah yang besar, komponen aliran yang "tidak terlihat" mungkin cukup besar dan melebihi aliran permukaan. Zona hiporeik seringkali membentuk hubungan dinamis antara perairan permukaan dengan perairan subpermukaan dengan saling memberi ketika salah satu bagian kekurangan air. Hal ini terutama terjadi di area kares di mana lubang tempat terbentuknya hubungan antara sungai bawah tanah dan sungai permukaan cukup banyak.
c.       Air tanah
                                    Air tanah adalah air tawar yang terletak di ruang pori-pori antara tanah dan bebatuan dalam. Air tanah juga berarti air yang mengalir di lapisan aquifer di bawah water table. Terkadang berguna untuk membuat perbedaan antara perairan di bawah permukaan yang berhubungan erat dengan perairan permukaan dan perairan bawah tanah dalam di aquifer (yang kadang-kadang disebut dengan "air fosil").
                        Sistem perairan di bawah permukaan dapat disamakan dengan sistem perairan permukaan dalam hal adanya input, output, dan penyimpanan. Input alami dari air tanah adalah serapan dari perairan permukaan, terutama wilayah tangkapan air hujan. Sedangkan output alaminya adalah mata air dan serapan menuju lautan.
Air tanah mengalami ancaman berarti menghadapi penggunaan berlebihan, misalnya untuk mengairi lahan pertanian. Penggunaan secara belebihan di area pantai dapat menyebabkan mengalirnya air laut menuju sistem air tanah, menyebabkan air tanah dan tanah di atasnya menjadi asin (intrusi air laut). Selain itu, manusia juga dapat menyebabkan air tanah terpolusi, sama halnya dengan air permukaan yang menyebabkan air tanah tidak dapat digunakan.
2.      Permasalahan sumber daya air
Secara umum, sektor sumber daya air di Indonesia menghadapi permasalahan jangka panjang terkait dengan pengelolaan dan tantangan investasi , yang akan mempengaruhi pembangunan ekonomi negara dan menyebabkan berkurangnya keamanan pangan, kesehatan masyarakat dan kerusakan lingkungan. Pada tingkat kebijakan dan pelaksanaan, Indonesia menghadapi beberapa permasalahan spesifik seperti sebagai berikut:
a.       Ketidakseimbangan antara pasokan dan kebutuhan dalam perspektif ruang dan waktu.
Secara alamiah Indonesia menghadapi kendala dalam memenuhi kebutuhan air karena distribusi yang tidak merata baik secara spasial maupun waktu, sehingga air yang dapat disediakan tidak selalu sesuai dengan kebutuhan, baik dalam perspektif jumlah maupun mutu.
b.      Meningkatnya ancaman terhadap keberlanjutan daya dukung sumber daya air, baik air permukaan maupun air tanah.
Kerusakan lingkungan yang semakin luas akibat kerusakan hutan secara signifikan telah menyebabkan penurunan daya dukung Daerah Aliran Sungai (DAS) dalam menahan dan menyimpan air. Hal yang memprihatinkan adalah indikasi terjadinya proses percepatan laju kerusakan daerah tangkapan air. Kelangkaan air yang terjadi cenderung mendorong pola penggunaan sumber air yang tidak bijaksana, antara lain pola eksploitasi air tanah secara berlebihan sehingga mengakibatkan terjadinya penurunan permukaan dan kualitas air tanah, intrusi air laut, dan penurunan permukaan tanah
c.       Menurunnya kemampuan penyediaan air.
Berkembangnya daerah permukiman dan industri telah menurunkan area resapan air dan mengancam kapasitas lingkungan dalam menyediakan air. Pada sisi lain, kapasitas infrastruktur penampung air seperti waduk dan bendungan makin menurun sebagai akibat meningkatnya sedimentasi, sehingga menurunkan keandalan penyediaan air untuk irigasi maupun air baku. Kondisi ini diperparah dengan kualitas operasi dan pemeliharaan yang rendah sehingga tingkat layanan prasarana sumber daya air menurun semakin tajam.
d.      Meningkatnya potensi konflik air.
 Sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk dan kualitas kehidupan masyarakat, jumlah kebutuhan air baku bagi rumah tangga, permukiman, pertanian maupun industri juga semakin meningkat. Pada tahun 2003, secara nasional kebutuhan air mencapai 112,3 miliar meter-kubik dan diperkirakan pada tahun 2009 kebutuhan air akan mencapai 117,7 miliar meter-kubik. Kebutuhan air yang semakin meningkat pada satu sisi dan ketersediaan yang semakin terbatas pada sisi yang lain, secara pasti akan memperparah tingkat kelangkaan air.
e.       Kurang optimalnya tingkat layanan jaringan irigasi.
Selain penurunan keandalan layanan jaringan irigasi, luas sawah produktif beririgasi juga makin menurun karena alih fungsi lahan menjadi non-pertanian terutama untuk perumahan
f.       Makin meluasnya abrasi pantai.
Perubahan lingkungan dan abrasi pantai mengancam keberadaan lahan produktif dan wilayah pariwisata. Selain itu, abrasi pantai pada beberapa daerah perbatasan dapat menyebabkan bergesernya garis perbatasan dengan negara lain. Dengan demikian di wilayah-wilayah tersebut, pengamanan garis pantai mempunyai peran strategis dalam menjaga keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia
g.      Lemahnya koordinasi, kelembagaan, dan ketatalaksanaan.
 Pada aspek institusi, lemahnya koordinasi antarinstansi dan antardaerah otonom telah menimbulkan pola pengelolaan sumber daya air yang tidak efisien, bahkan tidak jarang saling berbenturan. Pada sisi lain, kesadaran dan partisipasi masyarakat, sebagai salah satu prasyarat terjaminnya keberlanjutan pola pengelolaan sumber daya air, masih belum mencapai tingkat yang diharapkan karena masih terbatasnya kesempatan dan kemampuan.
h.      Rendahnya kualitas pengelolaan data dan sistem informasi.
Pengelolaan sumber daya air belum didukung oleh basis data dan sistem informasi yang memadai. Kualitas data dan informasi yang dimliki belum memenuhi standar yang ditetapkan dan tersedia pada saat diperlukan. Berbagai instansi mengumpulkan serta mengelola data dan informasi tentang sumber daya air, namun pertukaran data dan informasi antar instansi masih banyak mengalami hambatan. Masalah lain yang dihadapi adalah sikap kurang perhatian dan penghargaan akan pentingnya data dan informasi
E.  Sumber Daya Flora dan Fauna di Indonesia
            Makhluk hidup yang ada di permukaan bumi terdiri atas tumbuhan (flora), hewan (fauna), dan manusia. Berbagi jenis flora dan fauna hidup di lingkungan darat dan air. Tempat atau bagian dari permukaan bumi yang mampu mendukung kelangsungan hidup dari makhluk hidup disebut biosfer. Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang kaya dengan jenis flora dan fauna.
1.      Faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna
Keberlangsungan hidup flora dan fauna ditentukan oleh faktor-faktor berikut ini.
a.       Iklim
Unsur iklim yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup tumbuhan dan hewan adalah temperatur udara, kelembapan udara, angin dan curah hujan.
1). Temperatur udara
Temperatur udara berpengaruh terhadap kehidupan tumbuhan dan hewan. Spesies tumbuhan dan hewan hanya dapat hidup pada temperatur udara yang sesuai dengan fisik dan lingkungannya.
2). Kelembapan udara dan curah hujan
Tumbuhan berdasarkan tingkat kelembapan dan keadaan air yang dibutuhkan dapat dikelompokan menjadi empat, yaitu kelompok Xerophyta atau tumbuhan yang tahan terhadap lingkungan kering, kelompok Mesophyta atau tumbuhan yang cocok hidup pada udara lembab, kelompok Hydrophyta atau tumbuhan yang cocok hidup dalam lingkungan basah, dan kelompok Tropophyta atau jenis tumbuhan yang beradaptasi dengan perubahan musim hujan dan kemarau.
3). Angin
Angin merupakan media penyerbukan dan berpengaruh pada biji tumbuhan. Dengan bantuan angin banyak jenis tumbuhanyang dapat berkembang biak dan meneruskan keturunannya.
b.      Tanah
Keadaan tanah di suatu tempatsangat berpengaruh terhadap pertumbuhan berbagai jenis tanaman. Tanah humus dan tanah vulkanis sangat baik untuk pertumbuhan tanaman karena memiliki banyak unsur hara.
c.       Bentang alam atau relief
Relief tanah adalah tinggi rendahnya permukaan bumi diukur dari permukaan air laut. Ketinggian suatu tempat mempengaruhi temperatur dan tekanan udara sehingga mempengaruhi persebaran tumbuhan yang ada di tempat tersebut.
d.      Manusia
Dengan ilmu pengetahuan dan teknologi manusia dapat mengubah lingkungan alam sesuai dengan keinginannya. Manusia dapat membudidayakan flora dan fauna jauh dari habitat aslinya. Kini, jenis tanaman tropis yang tidak bisa ditanam di daerah beriklim sedang seperti di Jepang melalui teknologi hidroponik menjadi dapat berkembang di sana.
2.      Jenis flora dan fauna di Indonesia
Jenis tumbuh-tumbuhan yang terdapat di Indonesia kurang lebih mencapai 25.000 spesies atau sekitar 10% jenis flora di dunia. Beberapa jenis tumbuhan dada yang merupakan jenis endemik, yaitu jenis tumbuhan yang hanya terdapat di Indonesia. Berdasarkan Undang-Undang Pokok Kehutanan no. 5 Tahun 1967, pengertian hutan adalah suatu lapangan pertumbuhan pepohonan yang secara keseluruhan merupakan persekutuan hidup alam hayati, alam lingkungannya, dan yang ditetapkan oleh pemerintah sebagai hutan. Jenis hutan dapat digolongkan menjadi berikut ini.
a.       Jenis hutan berdasarkan Iklim
1)       Hutan hujan tropis
Hutan hujan tropis (tropical rain forest ) adalah hutan yang hanya terdapat di daerah beriklim tropis. Di dalam hutan hujan tropis terdapat di daerah beriklim tropis. Di dalam hutan hujan tropis terdapat pepohonan  yang tinggi dan rapat. Ciri-ciri hutan hujan tropis di antaranya berikut ini:
a)      Pohon berdaun lebar.
b)      Daunnya menghijau sepanjang tahun.
c)      Terdapat tumbuhan epifit, lumut, palem, dan pohon-pohon panjat jenis rotan.
Di Indonesia, hutan hujan tropis banyak terdapat di daerah yang curah hujannya seperti di Pulau Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.
2)      Hutan Musim
Hutan musim terdapat di daerah beriklim tropis yang mempunyai dua musim, yaitu musim kemarau dan musim hujan. Contohnya hutan musim seperti hutan jati di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Ciri-ciri hutan musim diantaranya berikut ini.
a)      Pohon-pohonya lebih jarang.
b)      Ketinggian pohon antara 12-35 m.
c)      Daunnya pada musim kemarau meranggas sedangkan  pada musim hujan bersemi.
3)      Hutan Sabana
Hutan sabana atau savana adalah padang rumput yang diselingi pepohonan yang perdu. Hutan ini banyak dijumpai di daerah-daerah yang musim kemaraunya panjang ddengan curah hujan yang kecil. Hutan sabana banyak terdapat di kepulauan Nusa Tenggara.
4)      Hutan Bakau
Hutan bakau atau mangrove  merupakan hutan khas di daerah pantai tropik. Ciri-ciri tumbuhanya yaitu menuju akar nafas yang menggantung dari batang. Hutan ini banyak terdapat di pantai utara pulau. Jawa, pantai timur Sumatra, pantai selatan Kalimantan Tengah, dan Riau.
b.      Jenis hutan berdasarkan jenis pohon
1)      Hutan Homogen
Hutan Homogen adalah hutan yang ditumbuhi hanya satu jenis tumbuhan. Pada umumnya hutan ini dibuat untuk tujuan tertentu. Misalnya untuk penghijauan, reboisasi atau untuk keperluan industri. Hutan homogen contohnya seperti hutan jati dan hutan pinus atau cemara.
2)      Hutan Heterogen
Hutan heterogen adalah hutan yang ditumbuhi berbagai macam tumbuhan, misalnya hutan hujan tropis.
c.       Jenis Hutan Berdasarkan Fungsi
1)      Hutan Lindung
Hutan lindung adalah hutan yang berfungsi sebagai berikut.
a)      Penyaringan air yang meresap ke dalam tanah, menyimpan air sebagai cadangan air tanah, dan menghambat laju perjalanan air dalam tanah. Kesemuanya fungsi tersebut disebut  fungsi hidrologis.
b)      Dapat mencegah terjadinya banjir
c)      Perlindungan tanah dari erosi.
2)      Hutan Suaka Alam
Hutan suaka alam adalah hutan yang secara khusus digunakan untuk melindungi jenis flora dan fauna tertentu. Hutan suaka alam terdiri dari cagar alam dan suaka margasatwa.
3)      Hutan Produksi
Hutan produksi adalah hutan yang berfungsi untuk diambil hasilnya, misalnya diambil kayu atau nonkayu (rotan, damar, dan jelutung)
Selain berbagai jenis hutan di atas, di Indonesia terdapat beberapa pohon asli yang terkenal, misalnya bunga raflesia arnoldi (bunga terbesar di dunia) dan bunga bangkai (amorphophalus titanum) yang merupakan bunga tertinggi di dunia. Tumbuhan di Indonesia mempunyai sifat istimewa, misalnya adanya gejala cauliforia, yaitu adanya buah dan bunga pada batang dan dahan, tidak pada pucuknya seperti pada buah belumbing, duku, durian dan nangka.
3.      Manfaat Hutan
a.       Manfaat langsung
1)      Hutan menghasilkan berbagai macam kayu seperti kayu jati, kayu besi, kayu rasamala, kayu pinus, kayu cendana dan lain sebagainya.
2)      Hutan menghasilkan nonkayu, misalnya rotan, getah perca, jelutung, kemenyan, bambu, rempah-rempah dan sebagainya.
b.      Manfaat tidak langsung
1)      Penyimpanan air hujan (fungsi hidrolis).
2)      Penyaring atau pembersih air (fungsi orologis).
3)      Penyengar atau pembersih udara (fungsi klimatologis).
4)      Sarana pertahanan dan perlindungan dalam peperangan ( fungsi strategis)
5)      Untuk keindahan dan sarana rekreasi (fungsi estetis).
4.      Jenis dan Persebaran Fauna di Indonesia
Negara kita memiliki keanekaragaman jenis fauna, misalnya dari 8000 jenis reptilia di dunia, 25% di antaranya terdapat di Indonesia. Jenis organisme lain berupa fauna bertulang belakang 20%,  serangga 20%, dan cacing 10%. Di Indonesia terdapat berbagai macam-macam jenis burung, ikan, dan amfibi. Persebaran jenis fauna di Indonesia dapat dikelompokkan menjadi tiga macam sebagai berikut.
a.       Kelompok fauna Asiatis ( kelompok barat)
Fauna kelompok Asiatis berada di wilayah Indonesia bagian barat, yaitu di Pulau Sumatra, Kalimantan, Jawa dan Bali, yang dulu merupakan bagian dari Paparan Sunda. Sekitar 140 juta tahun yang lalu, Paparan Sunda merupakan bagian dari Benua Asia. Fauna di Paparan sunda memiliki kesamaan dengan fauna di Benua Asia. Wilayah fauna Asiatis dengan fauna kelompok tengah dipisahkan oleh garis wallacea. Jenis fauna Asiatis seperti gajah, badak bercula satu, rusa, tapir, banteng, kerbau, kera, orang utan, harimau, beruang, badak, kancil, dan babi hutan.
b.      Kelompok fauna Austral-Asiatis (kelompok tengah)
Fauna kelompok tengah merupakan campuran antara fauna kelompok Asia dan Australia. Fauna kelompok tengah meliputi wilayah Pulau Sulawesi, Kepulauan Nusa Tenggara, dan Kepulauan Maluku. Pulau-pulau tersebut sejak dulu terpisah dengan Benua Asia dan Benua Australia. Wilayah kelompok tengah dengan daerah fauna kelompok timur dipisahkan oleh garis weber. Jenis fauna kelompok tengah misalnya anoa, babi rusa, komodo, burung maleo, tarsius dan lain-lain.
c.       Kelompok fauna Australis (kelompok timur)
Fauna kelompok Australis berada di Paparan Sahul yang meliputi Pulau Papua dan pulau-pulau kecil di Paparan Sahul. Pada zaman dahulu paparan Sahul merupakan salah satu daratan dengan Benua Australia sehingga fauna daerah ini memiliki kesamaan dengan fauna di Benua Australia. Contoh fauna Australis adalah kangguru, walibi, koala, burung cendrawasih, kakak tua, kasuari, dan berbagai jenis burung berwarna lainya.
5.      Jenis Flora dan Fauna yang dilindungi dan Upaya Pelestariannya
      Untuk melindungi hewan dan tumbuh-tumbuhan dari kepunahan, pemerintah telah mendirikan cagaa alam dan suaka margasatwa. Cagar alam atau suaka alam adalah suatu daerah tempat perlindungan flora, fauna, tanah dan batuan yang berada di daerah tersebut. Suaka margasatwa adalah tempat perlindungan jenis-jenis hewan tertentu agar terhindar dari kepunahan. Beberapa suaka margasatwa dan cagar alam antara lain sebagai berikut.
a.       Pulau Jawa
1)      Cagar alam ujung kulon di Banten untuk tempat perlindungan banteng, badak bercula satu, burung merak, rusa dan buaya.
2)      Cagar Alam Pangandaran untuk tempat perlindungan banteng.
3)      Cagar Alam Gunung Gede di Bogor untuk tempat perlindungan kijang dan rusa.
4)      Cagar Alam Pulau Dua untuk tempat perlindungan burung-burung laut,
5)      Suaka margasatwa Baluran dan Meru Betiri di Bayuwangi, Jawa Timur untuk tempat melindungi banteng, kerbau liar, harimau jawa dan rusa.
6)      Cagar Alam Cibodas di Cianjur, Jawa Barat sebagai daerah cadangan hutan karena di daerah ini banyak turun hujan.
7)      Cagar Alam Arjuno Lalijiwo di Jawa Timur sebagai tempat perlindungan Flora alpina dan cemara.
b.      Pulau Sumatra
1)      Suaka margasatwa Gunung Leuser di Aceh untuk melindungi orang utan, badak, gajah dan harimau sumatra.
2)      Cagar Alam Limbo Panti di Sumatra Barat sebagai suaka untuk tapir dan siamang.
3)      Cagar Alam Raflessia Arnoldi di Bengkulu untuk melindungi bunga raflessia arnoldi.
4)      Suaka margasatwa pulau siberut, Way Kambas, dan gunung Sakincao adalah suaka untuk harimau, tapir, beruang, rusa, kera badak dan gajah sumatra.
c.       Pulau Kalimantan
Suaka Margasatwa Tanjung Puting dan Kutai sebagai tempat perlindungan orang utan, banteng, rusa dan sambar.
d.      Kepulauan Nusa Tenggara
Suaka Margasatwa Pulau Komodo dan Pulau Rinca sebagai tempat suaka bagi hewan komodo, kerbau liar, dan kuda liar.
e.       Pulau Sulawesi
Suaka Margasatwa Dumoga Bone dan gunung Tangkoko di ujung utara Minahasa sebagai tempat suaka untuk hewan anoa, babi, rusa dan kuskus.
f.       Kepulauan Maluku
1)      Suaka Margasatwa Wae Nua sebagai tempat untuk burung kasuari.
2)      Suaka Margasatwa Pulau Baun di kepulauan Aru sebagai tempat suaka untuk burung cendrawasih.



BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
            Sumber daya alam ialah semua kekayaan alam baik berupa benda mati maupun benda hidup yang berada di bumi dan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia.
            Indonesia merupakan wilayah yang memiliki kekayaan laut dan pesisir cukup besar. Kekayaan sumber daya itu misalnya ikan, terumbu karang, eustaria dan Pasang surut.
            Wilayah Indonesia merupakan daerah pertemuan atau benturan tiga lempeng tektonik yaitu Eurasia , Hindia-Australia dan Pasifik. Benturan tersebut sudah terjadi sejak jutaan tahun yang lalu, yang mengakibatkan adanya pergerakan pulau dan struktur batuan yang beragam. Berbagai jenis dan umur batuan batuan yang bervariasi membuat wilayah Indonesia kaya dengan sumberdaya mineral baik logam, non logam dan energi.
            Sumber daya air adalah sumber daya berupa air yang berguna atau potensial bagi manusia.
            Indonesia memiliki beragan flora dan fauna yang tersebar di berbagai pulau. Flora dan fauna yang adadi kelompokan berdasarkan tempatnya. Upaya untuk melestarikan flora dan fauna yaitu dengan suaka margasatwa dan cagar alam.
















DAFTAR PUSTAKA

Kusmiyati, dkk. 2005. Sosiologi dan Geografi 2 kelas VIII. Jakarta: Yudistira.
             http://dchilin.blogspot.com/2010/01/makalah-sumber-daya-alam-dan-lingkungan.html   ( kamis, 13 September 2012)
             http://dadix91x.blogspot.com/2012/01/sumberdaya-geologi-dan-psdg.html              ( kamis, 13 September 2012)

1 komentar:

  1. New Mexico Casinos - JTM Hub
    JAMB 청주 출장샵 is the top rated casino and resort in If you want 안양 출장안마 to try 포항 출장샵 a new slot machine from Jammin' Jars, you will have to 서울특별 출장샵 click on a 울산광역 출장마사지

    BalasHapus