MAKALAH ILMU
PENGETAHUAN SOSIAL 1
PEMANFAATAN
SUMBER DAYA ALAM
Makalah
ini di susn untuk memenuhi Tugas Mata
Kuliah
Ilmu Pengetahuan Sosial 1
Dosen Pengampu
Dhiniaty Gularso,S.Si,M.Pd.
Di
susun Oleh
1.
Riza
Syarifudin 11144600121
2.
Ana
Marita 11144600160
3.
Zuhrotunnisa 11144600130
4.
Mukminatun 11144600160
PROGRAM
STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
PGRI YOGYAKARTA
2012
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur
penulis panjatkan ke hadirat Allah swt yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pemanfaatan Sumber Daya Alam”.
Makalah
ini di susun untuk memenuhi tugas Ilmu Pengetahuan Sosial 1 sebagai tambahan
pengetahuan tentang sumber daya alam yangada di indonesia. Materi di ambil dari
berbagaisumber seprti media elektronik dan media cetak.
Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
pembaca pada umumnya dan guru pada khususnya. Setiap saran, kritik, dan komentar sangat penulis harapkan
untuk meningkatkan kualitas makalah semacam ini di masa mendatang.
Yogyakarta,
12 September 2012
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Indonesia merupakan salah satu
Negara yang memiliki kekayaan alam yang berlimpah, terutama minyak bumi, gas
alam, beberapa jenis barang tambang, mineral, hutan tropis dengan berbagai
jenis kayu dan hasil hutannya, kekayaan laut, dan sebagainya.
Pada dasarnya sumber daya alam itu
dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu sumber daya alam yang tak dapat
pulih atau tak dapat diperbaharui, sumber daya alam yang pulih atau dapat
diperbaharui dan sumber daya alam yang mempunyai sifat gabungan antara yang
dapat diperbaharui dan yang tidak dapat diperbaharui.
Meskipun sumber daya alam di
indonesia melimpah, tetapi penduduk Indonesia tidak dapat menjaga dan
memanfaatkan sumber daya alam yang ada. Inovasi teknologi,
kemajuan peradaban dan populasi
manusia, serta revolusi industri
telah membawa manusia pada era eksploitasi sumber daya alam sehingga
persediaannya terus berkurang secara signifikan. Sehingga sekarang ini banyak
terjadi kekurangan sumber daya alam di
beberapa daerah. Hal ini sangat di sayangkan karena sebenarnya Indonesia
memiliki banyak sumber daya alam yang seharusnya mamapu untuk memenuhi
kebutuhhan masyarakat. Untuk dapat mengatasi permasalahan ini di butukan
kesadaran oleh masyarakat untuk menjaga dan memanfaatkan sumber daya alam yang
ada sebaik-baiknya. Selain itu juga dibutuhkan penyuluhan kepada masyarakat
agar menambah pengetahuan masyarakat tentang sumber daya alam dan cara
pelestariannya.
B. Rumusan
Masalah
Makalah
ini membahas tentang:
1.
Apa pengertian sumber daya alam?
2.
Bagaimana sumberdaya pesisir dan
kelautan di Indonesia?
3.
Bagaimana sumber daya geologi dan
persebarannya di Indonesia?
4.
Bagaimana sumber daya air di Indonesia?
5.
Bagaimana sumber daya flora dan fauna di
Indonesia?
C. Metode Penulisan
Dalam
penulisan metode ini penulis menggunakan metode deskriptif, yaitu menggambarkan
permasalan yang di bahas pada bab pembahasan.
C. Tujuan
1. Memaparkan sumber daya
alam.
2.
Memaparkan sumberdaya pesisir dan kelautan di Indonesia.
3.
Memaparkan sumber daya geologi dan persebarannya di Indonesia
4.
Memaparkan sumber daya air di Indonesia
5.
Memaparkan sumber daya flora dan fauna di Indonesia.
E. Manfaat
1.
Dapat mengetahui dan menjelaskan sumber
daya alam.
2.
Dapat mengetahui dan menjelaskan
sumberdaya pesisir dan kelautan di Indonesia.
3.
Dapat mengetahui dan menjelaskan sumber daya
geologi dan persebarannya di Indonesia.
4.
Dapat mengetahui dan menjelaskan sumber
daya air di Indonesia.
5.
Dapat mengetahui dan menjelaskan sumber
daya flora dan fauna di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Sumber Daya Alam
Sumber
daya alam adalah semua kekayaan alam baik berupa benda mati maupun benda hidup
yang berada di bumi dan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Sumber daya alam tidak hanya komponen biotik, seperti hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme, tetapi juga komponen abiotik, seperti minyak bumi, gas alam, berbagai jenis logam, air,
dan tanah.
Hampir dapat dipastikan, semua benda hidup
atau mati yang ada disekitar manusia memiliki potensi yang dapat di usahakan
untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Potensi yang ada pada setiap benda
diusahakan tergantung dari kemampuan manusia untuk mengelolanya. Oleh karena
itu, pemanfaatan sumber daya alam sangat tergantung pada sumber daya manusia
yang ada. Contohnya lahan yang subur dapat dijadikan daerah pertanian potensial
sehingga merupakan sumber daya alam yang nilainya.,
Klasifikasi
sumber daya alam
Sumber Daya Alam dapat dikelompokan
menjadi beberapa jenis yaitu:
1.
Berdasarkan Bentuk yang dapat dimanfaatkan
a.
Sumber daya alam hayati
Sumber daya alam hayati ialah sumber daya alam yang berupa hewan dan tumbuh-
tumbuhan.
b.
Sumber daya alam energi
Sumber daya alam energi ialah sumber daya alam yang terkandung pada suatu
benda, energi atau tenaga yang dihasilkan dan berguna bagi manusia.
Contoh: bahan baku minyak, gas alam, batu bara, dan kayu bakar.
Contoh: bahan baku minyak, gas alam, batu bara, dan kayu bakar.
c.
Sumber daya alam ruang
Sumber daya alam ruang ialah ruang atau
tempat yang diperlukan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Ruang dalam
hal ini dapat berarti ruang untuk mata pencaharian (pertanian, perikanan),
tempat tinggal, dan sebagainya. Contoh: di kota-kota besar seperti jakarta,
sumber daya alam ruangnya makin sulit didapat.
d.
Sumber daya alam materi
Sumber daya ini biasanya berupa berbagai
mineral, contohnya mineral besi yang dapat dijadikan berbagai bahan baku alat
rumah tangga ataupun bangunan.
e.
Sumber daya alam waktu
Sumber daya alam waktu ialah sumber daya
alam yang penting karena berkaitan dengan pemanfaatan sumber daya lain. Contoh:
pemanfaatan air pada musim kemarau dan musim penghujan.
2.
Berdasarkan Sifat Pembentukannya
a.
Sumber daya alam yang dapat diperbaharui (Renewable
Resources)
Sumber daya alam yang dapa diperbaharui ialah sumber daya alam yang dapat diperbaharui oleh alam atau manusia.
Sumber daya alam yang dapa diperbaharui ialah sumber daya alam yang dapat diperbaharui oleh alam atau manusia.
Contoh:
udara dan air dapat diperbaharui oleh alam melalui siklus.
b.
Sumber Daya alam yang tidak dapat diperbaharui
(Unrenewable resources)
Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui
ialah sumber daya alam yang dapat habis dalam penggunaannya atau dapat juga
dibentuk lagi tetapi memerlukan waktu yang lama yaitu ribuan tahun bahkan
jutaan tahun. Contohnya semua jenis bahan galian (tambang).
Dalam
Undang-Undang No. 11 tahun 1976 tentang pertambangan dan bahan galian
diklasifikasikan menurut kepentingannya bagi negara sebagai berikut.
1)
Golongan A yaitu golongan bahan galian strategis.
Contoh: semua jenis batu batu bara, minyak bumi, bahan radio aktif, tembaga, aluminium, timah putih, mangan, besi, nikel, dan sebagainya. Bahan galian ini penting untuk menjamin perekonomian negara.
Contoh: semua jenis batu batu bara, minyak bumi, bahan radio aktif, tembaga, aluminium, timah putih, mangan, besi, nikel, dan sebagainya. Bahan galian ini penting untuk menjamin perekonomian negara.
2)
Golongan B yaitu golongan bahan galian vital.
Contoh: emas, perak, magnesium, seng, wolfarm, batu permata, mika, asbes, dan sebagainya. Bahan galian penting untuk memenuhi hajat hidup orang banyak.
Contoh: emas, perak, magnesium, seng, wolfarm, batu permata, mika, asbes, dan sebagainya. Bahan galian penting untuk memenuhi hajat hidup orang banyak.
3)
Golongan C yaitu bahan galian yang tidak termasuk ke
dalam golongan A atau B. Contoh: bahan galian yang termasuk bahan industri.
3.
Berdasarkan daya pakai dan nilai konsumtifnya
a.
Sumber daya alam yang tidak cepat habis
Merupakan sumber daya alam yang nilai
konsumsinya relatif kecil, sehingga meskipund pakai berulang-ulang tidak cepat
habis. contoh: intan, batu permata, dan emas.
b.
Sumber daya alam yang cepat habis
Karena nilai konsumtif barang tersebut
relatif tinggi. Manusia menggunakan dalam jumlah yang banyak, daur ulang sukar
dilakukan.
Contoh; bensin, gas alam, dan bahan bakar lainnya.
Contoh; bensin, gas alam, dan bahan bakar lainnya.
4.
Berdasarkan jenisnya
a.
Sumber daya alam biotic
Sumber daya alam biotik ialah sumber daya
alam yang berasal dari hewan dan tumbuhan termasuk di dalamnya mikroorganisme.
b.
Sumber daya alam fisik (non hayati)
Sumber daya alam fisik ialah sumber daya
alam yang berupa benda mati.
Contoh: tanah, air , udara, mineral, dan sebagainya.tinggi.
Contoh: tanah, air , udara, mineral, dan sebagainya.tinggi.
B.
Sumber
Daya Pesisir dan Kelautan di Indonesia
1.
Pesisir
di Indonesia
Wilayah indonesia merupakan wilayah yang
memiliki kekayayaan sumber daya pesisir cukup luas. Di daearah pesisir terdapat
berbagai macam ekosistem yang berguna bagi kehidupan manusia.
a. Karakteristik
Ekosistem Pesisir
Karakteristik dari ekosistem pesisir
adalah mempunyai beberapa jumlah ekosistem yang berada di daerah pesisir.
Berikut merupakan penjelasan dari ekosistem pesisir dan faktor pendukungnya :
1)
Pasang Surut
Daerah yang
terkena pasang surut itu bermacam – macam antara lain gisik, rataan pasang
surut. Lumpur pasang surut, rawa payau, delta, rawa mangrove, dan padang rumput
(sea grass beds). Rataan pasut adalah suatu mintakat pesisir yang
pembentukannya beraneka, tetapi umumnya halus, pada rataan pasut umumnya
terdapat pola sungai yang saling berhubungan dan sungai utamanya halus, dan
masih labil. Artinya Lumpur tersebut dapat cepat berubah apabila terkena arus
pasang. Pada umumnya rataan pasut telah bervegetasi tetapi belum terlalu rapat,
sedangkan lumpur pasut belum bervegetasi.
2)
Estuaria
Eustaria
adalah suatu tubuh perairan pantai yang semi tertutup, yang mempunyai hubungan
bebas dengan laut terbuka dan didalamnya ait laut terencerkan oleh air tawar
yang berasal dari drainase daratan. Eustaria biasanya sebagai pusat permukiman
berbagai kehidupan. Fungsi dari eustaria yaitu merupakan daerah mencari ikan,
tempat pembuangan limbah, jalur transportasi, sumber keperluan air untuk
berbagai industri dan tempat rekreasi.
3)
Hutan Mangrove
Hutan
mangrove ditemukan pada daerah yang berlumpur seperti pada daeah yang berlumpur
seperti pada rataan pusat, Lumpur pasut dan eustaria pada mintakat litoral.
Hutan
mangrove terutama hidup di daerahtropis dan subtropis. Hutan mangrove kaya
tumbuhan yang hidup bermacam – macam, terdiri dari pohon dan semak yang dapat
mencapai ketinggian 30 m. Species mangrove cukup banyak 20 – 40 pada suatu area
dan pada umumnya dapat tumbuh pada air payau dan air tawar. Fungsi mangrove
yaitu sebagai perangkap sedimen dan mengurangi abrasi.
4)
Padang Lamun (Sea Grass Beds)
Padang lamun
cukup baik pada perairan dangkal atau eustaria apabila sinar matahari cukup
banyak. Habitanya berada terutama pada laut dangkal. Pertumbuhannya cepat
kurang lebih 1.300 – 3.000 gr berat kering/m2/th. Padang lamun ini mempunya
habitat dimana tempatnya bersuhu tropis atau subtropics. Ciri binatang yang
hidup di padang lamun antara lain:
1)
Yang hidup di
daun lamun
2) Yang makan
akar canopy daun
3) Yang
bergerak di bawah canopy daun
4)
Yang berlindung di daerah padang lamun
b. Pemanfaatan dan Pengolahan Pesisir Daerah
di Indonesia
Daerah pesisir di Indonesia yang
kebanyakan ditinggali oleh para nelayan, belum sepenuhnya digali potensinya,
hal ini berkaitan dengan para nelayan itu sendiri sekedar memanfaatkan hasil
dari laut berupa ikan, rumput laut, terumbu karang, lamun, dan sebagainya hanya
untuk memenuhi kebutuhan harian mereka. Sehingga secara garis besar, potensi
pesisir yang diberdayakan oleh para masyarakat sekitar hanya terbatas untuk memenuhi
kebutuhan harian untuk hidup mereka.
Pemanfaatan pesisir untuk usaha ekonomi
dalam skala besar baru dilakukan pada sebagian Kabupaten dan Kota yang berada
di daerah pesisir. Pada umumnya usaha ekonomi pemanfaatan daerah pesisir ini
bergerak disektor pariwisata dan sudah mempunyai kesadaran yang lebih
dibandingkan dengan daerah lain yang belum mempunyai pengolahan seperti ini.
2.
Kelautan Indonesia
Laut merupakan
fenomena alam yang tersusun dalam suatu sistem yang kompleks, terdiri dari
komponen-komponen sumberdaya hayati dan non hayati dengan keragaman dan nilai
ekonomi yang tinggi. Setiap sumberdaya laut tersusun dalam suatu ekosistem
dengan karakteristik tertentu. Interaksi antar ekosistem ini membentuk suatu
keseimbangan lingkungan laut. Ekosistem laut beraksi relatif lebih sensitif dan
selalu berupaya mencari keseimbangan baru terhadap adanya perubahan. Hal ini
berarti bahwa adanya perubahan pada suatu ekosistem di laut dapat berdampak
pada kawasan yang luas atau bahkan hingga tingkat global.
Indonesia sebagai
Negara yang mengelola laut dan perairan laut nusantara yang menghubungkan antar
laut secara global, perlu secara serius bukan hanya memperhatikan aspek
keseimbangan lingkungan di wilayah laut Indonesia, namun juga mempunyai
kepentingan untuk memantau kualitas ekonomi laut secara global. Walaupun masih
dikelola secara sektoral, laut (termasuk pantai) Indonesia telah dimanfaatkan
untuk perikanan, rekreasi, pembuangan limbah, sumber energi, sumber air,
batubara, minyak, bahan bangunan, kehutanan, peternakan/tambak, pemukiman dan
industri.
Indonesia perlu mengadakan pembangunan laut di karenakan:
1.
Indonesia memiliki
sumberdaya alam laut yang besar baik ditinjau dari kuantitas maupun
keanekaragaman hasilnya.
2.
Sumberdaya laut merupakan
sumberdaya yang dapat dipulihkan (sebagian besarnya), artinya bahwa ikan
ataupun sumberdaya laut lainnya dapat dimanfaatkan, namun harus memperhatikan
kelestariannya.
3.
Pusat pertumbuhan ekonomi
4.
Sumber protein hewani
5.
Memperluas lapangan kerja adalah di sektor
perikanan.
6.
Wilayah pesisir sebagai
pusat pengembangan IPTEK dan industri kelautan, serta sebagai zona strategis
untuk pusat pengembangan jalur transportasi utama antar pulau maupun menuju
daerah-daerah di pedalaman.
C.
Sumber
Daya Geologi dan Persebarannya
Wilayah Indonesia merupakan daerah pertemuan atau
benturan tiga lempeng tektonik yaitu Eurasia, Hindia-Australia dan Pasifik.
Benturan tersebut sudah terjadi sejak jutaan tahun yang lalu, yang
mengakibatkan adanya pergerakan pulau dan struktur batuan yang beragam.
Berbagai jenis dan umur batuan batuan yang bervariasi membuat wilayah Indonesia
kaya dengan sumber daya mineral baik logam, non logam dan energi. Jenis mineral
logam seperti emas, tembaga, perak, besi, kromit, timah, dan sebainya. Jenis
mineral non logam seperti belerang, batugamping, gambut, dan sebagainya. Jenis
energi yang banyak tersedia di wilayah Indonesia diantaranya minyak, gas,
batubara.
Jenis
Sumber daya Geologi
a.
Batubara
b.
Non Logam
Mineral
non logam adalah kelompok komoditas mineral yang tidak termasuk mineral logam,
batubara maupun mineral energi lainnya. Mineral non logam biasa disebut juga
sebagai bahan galian non logam atau bahan galian industri atau bahan galian
golongan C.
Bahan galian non logam mudah dicari dan pengusahaannnyapun tidak membutuhkan modal yang besar, teknologi yang rumit maupun waktu yang lama untuk eskplorasi, sehingga sangat cocok digunakan untuk mendorong perekonomian rakyat.
Bahan galian non logam mudah dicari dan pengusahaannnyapun tidak membutuhkan modal yang besar, teknologi yang rumit maupun waktu yang lama untuk eskplorasi, sehingga sangat cocok digunakan untuk mendorong perekonomian rakyat.
c. Logam
Mineral adalah material anorganik
homogen yang terjadi secara alamiah serta mempunyai struktur atom dan komposisi
kimia tertentu. Mineral dapat dibedakan menurut karakteristiknya, yaitu
berdasarkan : warna, goresan, transparansi, kekerasan, struktur kristal dan
tampilan.
Sebagian
besar mineral merupakan gabungan beberapa unsur kimia, sebagai contoh mineral
Pyrite, yang disusun oleh 2 unsur yaitu unsur besi (Fe) dan sulfur (S). Hanya
sedikit sekali mineral yang disusun oleh hanya satu unsur. Contoh mineral yang
disusun oleh hanya satu unsur adalah emas (Au), perak (Ag) dan tembaga (Cu).
Batuan adalah kumpulan beberapa mineral. Contoh batuan Granit yang terdiri dari
mineral
Mineral
logam dapat dikelompokan dalam 4 (empat) kelompok utama yaitu :
1)
Kelompok Logam Dasar yaitu logam yang
umum terdapat dan secara kimia lebih aktif, misalnya : Tembaga (Cu),
Timbal/Timah Hitam (Pb), Timah (Sn) dan Seng (Zn) dan lain-lain.
2)
Kelompok Logam Mulia yaitu logam yang
secara ekonomis sangat berharga dan banyak dibutuhkan, terdiri dari : emas
(Au), Perak (Ag) dan Platina (Pt).
Dalam kedua kelompok ini satu sama lain
selalu berkaitan, bisa dalam bentuk urat maupun dalam bentuk sebaran dalam
batuan, khusus untuk emas selain terkemas dalam bentuk urat, biasanya dalam
urat kuarsa, juga bisa terdapat sebagai emas alluvial yang tersebar di bekas
undak-undak sungai tua atau tersebar di endapan pasir sungai yang masih aktif.
Logam Dasar dan Logam Mulia yang terbentuk dalam urat biasanya di Indonesia
khususnya terjadi dalam lingkungan batuan gunung api dan populer disebut Emas
Epitermal. Sudah barang tentu disebut demikian setelah memenuhi
kriteria-kriteria pembentukkannya.
1)
Kelompok Logam Jarang adalah logam yang
secara relatif, ditemukan dalam jumlah sedikit dan tersebar di bumi.
Unsur-unsur logam ini, jarang ditemukan terkonsentrasi dalam jumlah banyak.
Beberapa diantaranya adalah :Lithium (Li), Yurium (Y), Zirconium (Zr), Logam
Tanah Jarang (Rare Earth Elements; unsur yang mempunyai Nomor Atom 57 s.d. 71),
Indium (In), Cadmium (Cd) dan lain-lain. Kegunaan unsur-unsur logam
jarang umumnya untuk teknologi tinggi seperti : barang elektronik,katalis dalam
pengolahan minyak bumi, keramik tahan panas dan lain-lain.
2)
Kelompok Mineral Logam Besi dan Campuran
Besi, logam yang lazim digunakan dalam industri besi dan campurannya, seperti :
Besi (Fe), Kobal (Co), Kromit (Cr), Mangan (Mn) dan lain-lain.
d. Panas
bumi
Panas Bumi adalah sumber energi panas
yang terkandung didalam air panas, uap air, dan batuan bersama mineral ikutan
dan gas lainnya, yang secara genetik semuanya berupa suatu sistem panas bumi
yang tidak dapat dipisahkan dann untuk pemanfaatannya diperlukan proses
penambangan. Panas bumi dikenal sebagai sumber daya geologi yang digunakan
sebagai sumber energi yang ramah lingkungan. Tidak seperti mineral dan
batubara, panas bumi termasuk sumberdaya geologi yang dapat diperbaharui.
Artinya sumberdaya panas bumi tidak akan pernah habis, karena proses
pembentukannya berhubungan.
e. Sumber
daya Mineral dan Energi Lepas Pantai
Sumber daya Mineral dan Energi lepas
pantai adalah material anorganik homogen yang terjadi secara alamiah serta
mempunyai struktur atom dan komposisi kimia tertentu. Mineral dapat dibedakan
menurut karakteristiknya, yaitu berdasarkan : warna, goresan, transparansi,
kekerasan, struktur kristal dan tampilan yang terletak di lepas pantai laut
indonesia. Beberapa sifat keterdapatan
endapan mineral, diantaranya: terdapat dalam jumlah terbatas dan tidak merata
di kulit bumi, baik dari segi mutu (kualitas) maupun jumlah (kuantitas). Oleh
karena itu eksplorasi mineral (logam) merupakan kegiatan bersifat padat modal.
- Sumber Daya Air di
Indonesia
Sumber
daya air adalah
sumber daya berupa air
yang berguna atau potensial bagi manusia. Kegunaan air meliputi penggunaan di bidang pertanian,
industri,
rumah tangga, rekreasi,
dan aktivitas lingkungan. Sangat jelas terlihat bahwa seluruh manusia
membutuhkan air tawar.
97% air di bumi adalah air asin, dan hanya 3% berupa air tawar yang lebih dari 2 per
tiga bagiannya berada dalam bentuk es di glasier
dan es kutub. Air tawar yang
tidak membeku dapat ditemukan terutama di dalam tanah berupa air tanah,
dan hanya sebagian kecil berada di atas permukaan tanah dan di udara.
Air tawar adalah sumber daya terbarukan,
meski suplai air bersih terus berkurang. Permintaan air telah melebihi suplai di
beberapa bagian di dunia dan populasi
dunia terus meningkat yang mengakibatkan peningkatan permintaan
terhadap air bersih. Perhatian terhadap kepentingan global dalam mempertahankan
air untuk pelayanan ekosistem telah
bermunculan, terutama sejak dunia telah kehilangan lebih dari setengah lahan basah
bersama dengan nilai pelayanan ekosistemnya. Ekosistem air tawar yang
tinggi biodiversitasnya saat ini terus berkurang lebih
cepat dibandingkan dengan ekosistem laut ataupun darat.
1. Macam-macam
sumber daya air
a.
Air permukaan
Air
permukaan adalah air yang terdapat di
sungai, danau, atau rawa air tawar. Air permukaan
secara alami dapat tergantikan dengan presipitasi dan secara alami menghilang akibat aliran menuju lautan, penguapan, dan penyerapan menuju ke bawah permukaan. Meski satu-satunya sumber
alami bagi perairan permukaan hanya presipitasi dalam area tangkapan air, total kuantitas air dalam sistem dalam suatu waktu bergantung pada
banyak faktor.
Faktor-faktor
tersebut termasuk kapasitas danau, rawa, dan reservoir buatan, permeabilitas tanah di bawah reservoir, karakteristik aliran pada area tangkapan air,
ketepatan waktu presipitasi dan rata-rata evaporasi setempat. Semua faktor
tersebut juga memengaruhi besarnya air yang menghilang dari aliran permukaan.
Aktivitas
manusia memiliki dampak yang besar dan kadang-kadang menghancurkan
faktor-faktor tersebut. Manusia seringkali meningkatkan kapasitas reservoir
total dengan melakukan pembangunan reservoir buatan, dan menguranginya dengan
mengeringkan lahan basah. Manusia juga sering meningkakan kuantitas dan
kecepatan aliran permukaan dengan pembuatan sauran-saluran untuk berbagai
keperluan, misalnya irigasi.
Kuantitas total dari air
yang tersedia pada suatu waktu adalah hal yang penting. Sebagian manusia
membutuhkan air pada saat-saat tertentu saja. Misalnya petani
membutuhkan banyak air ketika akan menanam padi dan membutuhkan lebih
sedikit air ketika menanam palawija. Untuk mensuplai petani dengan air, sistem air
permukaan membutuhkan kapasitas penyimpanan yang besar untuk mengumpulkan air
sepanjang tahun dan melepaskannya pada suatu waktu tertentu. Sedangkan
penggunaan air lainnya membutuhkan air sepanjang waktu, misalnya pembangkit listrik yang membutuhkan air untuk pendinginan,
atau pembangkit listrik tenaga air. Untuk
mensuplainya, sistem perairan permukaan harus terisi ketika aliran arus
rata-rata lebih rendah dari kebutuhan pembangkit listrik.
Perairan permukaan alami dapat
ditambahkan dengan mengambil air permukaan dari area tangkapan hujan lainnya
dengan kanal
atau sistem perpipaan. Dapat
juga ditambahkan secara buatan dengan cara lainnya, namun biasanya jumlahnya
diabaikan karena terlalu kecil.
Manusia dapat menyebabkan hilangnya
sumber air permukaan dengan menjadikannya tidak lagi berguna, misalnya dengan
cara polusi.
Brazil
adalah negara yang diperkirakan memiliki suplai air tawar terbesar di dunia,
diikuti oleh Rusia,
Kanada,
dan Indonesia.
b.
Aliran sungai bawah tanah
Total volum air yang
dialirkan dari daratan menuju lautan dapat berupa kombinasi aliran air yang
dapat terlihat dan aliran yang cukup besar di bawah permukaan melalui bebatuan
dan lapisan bawah tanah yang disebut dengan zona hiporeik (hyporheic
zone). Untuk beberapa sungai di lembah-lembah
yang besar, komponen aliran yang "tidak terlihat" mungkin cukup besar
dan melebihi aliran permukaan. Zona hiporeik seringkali membentuk hubungan
dinamis antara perairan permukaan dengan perairan subpermukaan dengan saling
memberi ketika salah satu bagian kekurangan air. Hal ini terutama terjadi di
area kares di mana lubang tempat terbentuknya hubungan antara sungai bawah
tanah dan sungai permukaan cukup banyak.
c.
Air tanah
Air tanah
adalah air tawar yang terletak di ruang pori-pori antara tanah dan
bebatuan dalam. Air tanah juga berarti air yang mengalir di lapisan aquifer di bawah water
table. Terkadang berguna untuk membuat perbedaan antara perairan di bawah
permukaan yang berhubungan erat dengan perairan permukaan dan perairan bawah
tanah dalam di aquifer (yang kadang-kadang disebut dengan "air
fosil").
Sistem perairan di bawah
permukaan dapat disamakan dengan sistem perairan permukaan dalam hal adanya
input, output, dan penyimpanan. Input alami dari air tanah adalah serapan dari
perairan permukaan, terutama wilayah tangkapan air hujan. Sedangkan output
alaminya adalah mata air
dan serapan menuju lautan.
Air tanah
mengalami ancaman berarti menghadapi penggunaan berlebihan, misalnya untuk
mengairi lahan pertanian. Penggunaan secara belebihan di area pantai dapat
menyebabkan mengalirnya air laut menuju sistem air tanah, menyebabkan air tanah
dan tanah di atasnya menjadi asin (intrusi air laut). Selain
itu, manusia juga dapat menyebabkan air tanah terpolusi, sama halnya dengan air
permukaan yang menyebabkan air tanah tidak dapat digunakan.
2. Permasalahan sumber daya air
Secara umum,
sektor sumber daya air di Indonesia menghadapi permasalahan jangka panjang
terkait dengan pengelolaan dan tantangan investasi , yang akan mempengaruhi
pembangunan ekonomi negara dan menyebabkan berkurangnya keamanan pangan,
kesehatan masyarakat dan kerusakan lingkungan. Pada tingkat kebijakan dan
pelaksanaan, Indonesia menghadapi beberapa permasalahan spesifik seperti
sebagai berikut:
a.
Ketidakseimbangan antara pasokan dan kebutuhan dalam perspektif
ruang dan waktu.
Secara
alamiah Indonesia menghadapi kendala dalam memenuhi kebutuhan air karena
distribusi yang tidak merata baik secara spasial maupun waktu, sehingga air
yang dapat disediakan tidak selalu sesuai dengan kebutuhan, baik dalam perspektif
jumlah maupun mutu.
b.
Meningkatnya ancaman terhadap keberlanjutan daya
dukung sumber daya air, baik air permukaan maupun air tanah.
Kerusakan
lingkungan yang semakin luas akibat kerusakan hutan secara signifikan telah
menyebabkan penurunan daya dukung Daerah Aliran Sungai (DAS) dalam menahan dan
menyimpan air. Hal yang memprihatinkan adalah indikasi terjadinya proses
percepatan laju kerusakan daerah tangkapan air. Kelangkaan air yang terjadi
cenderung mendorong pola penggunaan sumber air yang tidak bijaksana, antara
lain pola eksploitasi air tanah secara berlebihan sehingga mengakibatkan
terjadinya penurunan permukaan dan kualitas air tanah, intrusi air laut, dan
penurunan permukaan tanah
c.
Menurunnya kemampuan penyediaan air.
Berkembangnya
daerah permukiman dan industri telah menurunkan area resapan air dan mengancam
kapasitas lingkungan dalam menyediakan air. Pada sisi lain, kapasitas
infrastruktur penampung air seperti waduk dan bendungan makin menurun sebagai
akibat meningkatnya sedimentasi, sehingga menurunkan keandalan penyediaan air
untuk irigasi maupun air baku. Kondisi ini diperparah dengan kualitas operasi
dan pemeliharaan yang rendah sehingga tingkat layanan prasarana sumber daya air
menurun semakin tajam.
d.
Meningkatnya potensi konflik air.
Sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk
dan kualitas kehidupan masyarakat, jumlah kebutuhan air baku bagi rumah tangga,
permukiman, pertanian maupun industri juga semakin meningkat. Pada tahun 2003,
secara nasional kebutuhan air mencapai 112,3 miliar meter-kubik dan
diperkirakan pada tahun 2009 kebutuhan air akan mencapai 117,7 miliar
meter-kubik. Kebutuhan air yang semakin meningkat pada satu sisi dan
ketersediaan yang semakin terbatas pada sisi yang lain, secara pasti akan
memperparah tingkat kelangkaan air.
e.
Kurang optimalnya tingkat layanan jaringan irigasi.
Selain
penurunan keandalan layanan jaringan irigasi, luas sawah produktif beririgasi
juga makin menurun karena alih fungsi lahan menjadi non-pertanian terutama
untuk perumahan
f.
Makin meluasnya abrasi pantai.
Perubahan
lingkungan dan abrasi pantai mengancam keberadaan lahan produktif dan wilayah
pariwisata. Selain itu, abrasi pantai pada beberapa daerah perbatasan dapat
menyebabkan bergesernya garis perbatasan dengan negara lain. Dengan demikian di
wilayah-wilayah tersebut, pengamanan garis pantai mempunyai peran strategis
dalam menjaga keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan
Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia
g.
Lemahnya koordinasi, kelembagaan, dan ketatalaksanaan.
Pada aspek institusi, lemahnya koordinasi
antarinstansi dan antardaerah otonom telah menimbulkan pola pengelolaan sumber
daya air yang tidak efisien, bahkan tidak jarang saling berbenturan. Pada sisi
lain, kesadaran dan partisipasi masyarakat, sebagai salah satu prasyarat
terjaminnya keberlanjutan pola pengelolaan sumber daya air, masih belum
mencapai tingkat yang diharapkan karena masih terbatasnya kesempatan dan
kemampuan.
h.
Rendahnya kualitas pengelolaan data dan sistem
informasi.
Pengelolaan
sumber daya air belum didukung oleh basis data dan sistem informasi yang
memadai. Kualitas data dan informasi yang dimliki belum memenuhi standar yang
ditetapkan dan tersedia pada saat diperlukan. Berbagai instansi mengumpulkan
serta mengelola data dan informasi tentang sumber daya air, namun pertukaran
data dan informasi antar instansi masih banyak mengalami hambatan. Masalah lain
yang dihadapi adalah sikap kurang perhatian dan penghargaan akan pentingnya
data dan informasi
E. Sumber Daya Flora dan Fauna di
Indonesia
Makhluk
hidup yang ada di permukaan bumi terdiri atas tumbuhan (flora), hewan (fauna),
dan manusia. Berbagi jenis flora dan fauna hidup di lingkungan darat dan air.
Tempat atau bagian dari permukaan bumi yang mampu mendukung kelangsungan hidup
dari makhluk hidup disebut biosfer. Indonesia merupakan salah satu negara di
dunia yang kaya dengan jenis flora dan fauna.
1. Faktor-faktor
yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna
Keberlangsungan hidup flora dan fauna
ditentukan oleh faktor-faktor berikut ini.
a. Iklim
Unsur iklim yang berpengaruh terhadap
kelangsungan hidup tumbuhan dan hewan adalah temperatur udara, kelembapan
udara, angin dan curah hujan.
1). Temperatur udara
Temperatur udara berpengaruh terhadap kehidupan
tumbuhan dan hewan. Spesies tumbuhan dan hewan hanya dapat hidup pada
temperatur udara yang sesuai dengan fisik dan lingkungannya.
2). Kelembapan udara dan curah hujan
Tumbuhan berdasarkan tingkat kelembapan dan keadaan
air yang dibutuhkan dapat dikelompokan menjadi empat, yaitu kelompok Xerophyta
atau tumbuhan yang tahan terhadap lingkungan kering, kelompok Mesophyta atau
tumbuhan yang cocok hidup pada udara lembab, kelompok Hydrophyta atau tumbuhan
yang cocok hidup dalam lingkungan basah, dan kelompok Tropophyta atau jenis
tumbuhan yang beradaptasi dengan perubahan musim hujan dan kemarau.
3). Angin
Angin merupakan media penyerbukan dan berpengaruh
pada biji tumbuhan. Dengan bantuan angin banyak jenis tumbuhanyang dapat
berkembang biak dan meneruskan keturunannya.
b. Tanah
Keadaan tanah di suatu tempatsangat
berpengaruh terhadap pertumbuhan berbagai jenis tanaman. Tanah humus dan tanah
vulkanis sangat baik untuk pertumbuhan tanaman karena memiliki banyak unsur
hara.
c. Bentang
alam atau relief
Relief tanah adalah tinggi rendahnya
permukaan bumi diukur dari permukaan air laut. Ketinggian suatu tempat
mempengaruhi temperatur dan tekanan udara sehingga mempengaruhi persebaran
tumbuhan yang ada di tempat tersebut.
d. Manusia
Dengan ilmu pengetahuan dan teknologi
manusia dapat mengubah lingkungan alam sesuai dengan keinginannya. Manusia
dapat membudidayakan flora dan fauna jauh dari habitat aslinya. Kini, jenis
tanaman tropis yang tidak bisa ditanam di daerah beriklim sedang seperti di
Jepang melalui teknologi hidroponik menjadi dapat berkembang di sana.
2. Jenis
flora dan fauna di Indonesia
Jenis tumbuh-tumbuhan yang terdapat di
Indonesia kurang lebih mencapai 25.000 spesies atau sekitar 10% jenis flora di
dunia. Beberapa jenis tumbuhan dada yang merupakan jenis endemik, yaitu jenis
tumbuhan yang hanya terdapat di Indonesia. Berdasarkan Undang-Undang Pokok
Kehutanan no. 5 Tahun 1967, pengertian hutan adalah suatu lapangan pertumbuhan
pepohonan yang secara keseluruhan merupakan persekutuan hidup alam hayati, alam
lingkungannya, dan yang ditetapkan oleh pemerintah sebagai hutan. Jenis hutan
dapat digolongkan menjadi berikut ini.
a. Jenis
hutan berdasarkan Iklim
1) Hutan hujan tropis
Hutan hujan tropis (tropical rain forest ) adalah hutan yang hanya terdapat di daerah
beriklim tropis. Di dalam hutan hujan tropis terdapat di daerah beriklim
tropis. Di dalam hutan hujan tropis terdapat pepohonan yang tinggi dan rapat. Ciri-ciri hutan hujan
tropis di antaranya berikut ini:
a) Pohon
berdaun lebar.
b) Daunnya
menghijau sepanjang tahun.
c) Terdapat
tumbuhan epifit, lumut, palem, dan pohon-pohon panjat jenis rotan.
Di Indonesia, hutan hujan tropis banyak
terdapat di daerah yang curah hujannya seperti di Pulau Sumatra, Kalimantan,
Sulawesi, Maluku, dan Papua.
2) Hutan
Musim
Hutan musim terdapat di daerah beriklim
tropis yang mempunyai dua musim, yaitu musim kemarau dan musim hujan. Contohnya
hutan musim seperti hutan jati di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Ciri-ciri hutan
musim diantaranya berikut ini.
a) Pohon-pohonya
lebih jarang.
b) Ketinggian
pohon antara 12-35 m.
c) Daunnya
pada musim kemarau meranggas sedangkan
pada musim hujan bersemi.
3) Hutan
Sabana
Hutan sabana atau savana adalah padang
rumput yang diselingi pepohonan yang perdu. Hutan ini banyak dijumpai di
daerah-daerah yang musim kemaraunya panjang ddengan curah hujan yang kecil.
Hutan sabana banyak terdapat di kepulauan Nusa Tenggara.
4) Hutan
Bakau
Hutan bakau atau mangrove merupakan hutan
khas di daerah pantai tropik. Ciri-ciri tumbuhanya yaitu menuju akar nafas yang
menggantung dari batang. Hutan ini banyak terdapat di pantai utara pulau. Jawa,
pantai timur Sumatra, pantai selatan Kalimantan Tengah, dan Riau.
b. Jenis
hutan berdasarkan jenis pohon
1) Hutan
Homogen
Hutan Homogen adalah hutan yang
ditumbuhi hanya satu jenis tumbuhan. Pada umumnya hutan ini dibuat untuk tujuan
tertentu. Misalnya untuk penghijauan, reboisasi atau untuk keperluan industri.
Hutan homogen contohnya seperti hutan jati dan hutan pinus atau cemara.
2) Hutan
Heterogen
Hutan heterogen adalah hutan yang
ditumbuhi berbagai macam tumbuhan, misalnya hutan hujan tropis.
c. Jenis
Hutan Berdasarkan Fungsi
1) Hutan
Lindung
Hutan lindung adalah hutan yang
berfungsi sebagai berikut.
a) Penyaringan
air yang meresap ke dalam tanah, menyimpan air sebagai cadangan air tanah, dan
menghambat laju perjalanan air dalam tanah. Kesemuanya fungsi tersebut disebut fungsi hidrologis.
b) Dapat
mencegah terjadinya banjir
c) Perlindungan
tanah dari erosi.
2) Hutan
Suaka Alam
Hutan suaka alam adalah hutan yang
secara khusus digunakan untuk melindungi jenis flora dan fauna tertentu. Hutan
suaka alam terdiri dari cagar alam dan suaka margasatwa.
3) Hutan
Produksi
Hutan produksi adalah hutan yang
berfungsi untuk diambil hasilnya, misalnya diambil kayu atau nonkayu (rotan,
damar, dan jelutung)
Selain berbagai jenis hutan di atas, di
Indonesia terdapat beberapa pohon asli yang terkenal, misalnya bunga raflesia arnoldi (bunga terbesar di
dunia) dan bunga bangkai (amorphophalus
titanum) yang merupakan bunga tertinggi di dunia. Tumbuhan di Indonesia
mempunyai sifat istimewa, misalnya adanya gejala cauliforia, yaitu adanya buah dan bunga pada batang dan dahan,
tidak pada pucuknya seperti pada buah belumbing, duku, durian dan nangka.
3. Manfaat
Hutan
a. Manfaat
langsung
1) Hutan
menghasilkan berbagai macam kayu seperti kayu jati, kayu besi, kayu rasamala,
kayu pinus, kayu cendana dan lain sebagainya.
2) Hutan
menghasilkan nonkayu, misalnya rotan, getah perca, jelutung, kemenyan, bambu,
rempah-rempah dan sebagainya.
b. Manfaat
tidak langsung
1) Penyimpanan
air hujan (fungsi hidrolis).
2) Penyaring
atau pembersih air (fungsi orologis).
3) Penyengar
atau pembersih udara (fungsi klimatologis).
4) Sarana
pertahanan dan perlindungan dalam peperangan ( fungsi strategis)
5) Untuk
keindahan dan sarana rekreasi (fungsi estetis).
4. Jenis
dan Persebaran Fauna di Indonesia
Negara kita memiliki keanekaragaman
jenis fauna, misalnya dari 8000 jenis reptilia di dunia, 25% di antaranya
terdapat di Indonesia. Jenis organisme lain berupa fauna bertulang belakang
20%, serangga 20%, dan cacing 10%. Di
Indonesia terdapat berbagai macam-macam jenis burung, ikan, dan amfibi.
Persebaran jenis fauna di Indonesia dapat dikelompokkan menjadi tiga macam
sebagai berikut.
a. Kelompok
fauna Asiatis ( kelompok barat)
Fauna kelompok Asiatis berada di wilayah
Indonesia bagian barat, yaitu di Pulau Sumatra, Kalimantan, Jawa dan Bali, yang
dulu merupakan bagian dari Paparan Sunda. Sekitar 140 juta tahun yang lalu,
Paparan Sunda merupakan bagian dari Benua Asia. Fauna di Paparan sunda memiliki
kesamaan dengan fauna di Benua Asia. Wilayah fauna Asiatis dengan fauna
kelompok tengah dipisahkan oleh garis wallacea. Jenis fauna Asiatis seperti
gajah, badak bercula satu, rusa, tapir, banteng, kerbau, kera, orang utan,
harimau, beruang, badak, kancil, dan babi hutan.
b. Kelompok
fauna Austral-Asiatis (kelompok tengah)
Fauna kelompok tengah merupakan campuran
antara fauna kelompok Asia dan Australia. Fauna kelompok tengah meliputi
wilayah Pulau Sulawesi, Kepulauan Nusa Tenggara, dan Kepulauan Maluku.
Pulau-pulau tersebut sejak dulu terpisah dengan Benua Asia dan Benua Australia.
Wilayah kelompok tengah dengan daerah fauna kelompok timur dipisahkan oleh
garis weber. Jenis fauna kelompok tengah misalnya anoa, babi rusa, komodo,
burung maleo, tarsius dan lain-lain.
c. Kelompok
fauna Australis (kelompok timur)
Fauna kelompok Australis berada di
Paparan Sahul yang meliputi Pulau Papua dan pulau-pulau kecil di Paparan Sahul.
Pada zaman dahulu paparan Sahul merupakan salah satu daratan dengan Benua
Australia sehingga fauna daerah ini memiliki kesamaan dengan fauna di Benua
Australia. Contoh fauna Australis adalah kangguru, walibi, koala, burung
cendrawasih, kakak tua, kasuari, dan berbagai jenis burung berwarna lainya.
5. Jenis
Flora dan Fauna yang dilindungi dan Upaya Pelestariannya
Untuk
melindungi hewan dan tumbuh-tumbuhan dari kepunahan, pemerintah telah
mendirikan cagaa alam dan suaka margasatwa. Cagar alam atau suaka alam adalah
suatu daerah tempat perlindungan flora, fauna, tanah dan batuan yang berada di
daerah tersebut. Suaka margasatwa adalah tempat perlindungan jenis-jenis hewan
tertentu agar terhindar dari kepunahan. Beberapa suaka margasatwa dan cagar
alam antara lain sebagai berikut.
a. Pulau
Jawa
1) Cagar
alam ujung kulon di Banten untuk tempat perlindungan banteng, badak bercula
satu, burung merak, rusa dan buaya.
2) Cagar
Alam Pangandaran untuk tempat perlindungan banteng.
3) Cagar
Alam Gunung Gede di Bogor untuk tempat perlindungan kijang dan rusa.
4) Cagar
Alam Pulau Dua untuk tempat perlindungan burung-burung laut,
5) Suaka
margasatwa Baluran dan Meru Betiri di Bayuwangi, Jawa Timur untuk tempat
melindungi banteng, kerbau liar, harimau jawa dan rusa.
6) Cagar
Alam Cibodas di Cianjur, Jawa Barat sebagai daerah cadangan hutan karena di
daerah ini banyak turun hujan.
7) Cagar
Alam Arjuno Lalijiwo di Jawa Timur sebagai tempat perlindungan Flora alpina dan
cemara.
b. Pulau
Sumatra
1) Suaka
margasatwa Gunung Leuser di Aceh untuk melindungi orang utan, badak, gajah dan
harimau sumatra.
2) Cagar
Alam Limbo Panti di Sumatra Barat sebagai suaka untuk tapir dan siamang.
3) Cagar
Alam Raflessia Arnoldi di Bengkulu
untuk melindungi bunga raflessia arnoldi.
4) Suaka
margasatwa pulau siberut, Way Kambas, dan gunung Sakincao adalah suaka untuk
harimau, tapir, beruang, rusa, kera badak dan gajah sumatra.
c. Pulau
Kalimantan
Suaka Margasatwa Tanjung Puting dan
Kutai sebagai tempat perlindungan orang utan, banteng, rusa dan sambar.
d. Kepulauan
Nusa Tenggara
Suaka Margasatwa Pulau Komodo dan Pulau
Rinca sebagai tempat suaka bagi hewan komodo, kerbau liar, dan kuda liar.
e. Pulau
Sulawesi
Suaka Margasatwa Dumoga Bone dan gunung
Tangkoko di ujung utara Minahasa sebagai tempat suaka untuk hewan anoa, babi,
rusa dan kuskus.
f. Kepulauan
Maluku
1) Suaka
Margasatwa Wae Nua sebagai tempat untuk burung kasuari.
2) Suaka
Margasatwa Pulau Baun di kepulauan Aru sebagai tempat suaka untuk burung
cendrawasih.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sumber daya alam ialah semua
kekayaan alam baik berupa benda mati maupun benda hidup yang berada di bumi dan
dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Indonesia merupakan wilayah yang
memiliki kekayaan laut dan pesisir cukup besar. Kekayaan sumber daya itu
misalnya ikan, terumbu karang, eustaria dan Pasang surut.
Wilayah Indonesia merupakan daerah
pertemuan atau benturan tiga lempeng tektonik yaitu Eurasia , Hindia-Australia
dan Pasifik. Benturan tersebut sudah terjadi sejak jutaan tahun yang lalu, yang
mengakibatkan adanya pergerakan pulau dan struktur batuan yang beragam.
Berbagai jenis dan umur batuan batuan yang bervariasi membuat wilayah Indonesia
kaya dengan sumberdaya mineral baik logam, non logam dan energi.
Indonesia memiliki beragan flora dan
fauna yang tersebar di berbagai pulau. Flora dan fauna yang adadi kelompokan
berdasarkan tempatnya. Upaya untuk melestarikan flora dan fauna yaitu dengan
suaka margasatwa dan cagar alam.
DAFTAR
PUSTAKA
Kusmiyati,
dkk. 2005. Sosiologi dan Geografi 2 kelas
VIII. Jakarta: Yudistira.
http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/349396-sumber-daya-air-indonesia-nomor-lima-dunia
(
kamis, 13 September 2012)
http://id.wikipedia.org/wiki/Sumber_daya_alam(
kamis, 13 September 2012)
http://dchilin.blogspot.com/2010/01/makalah-sumber-daya-alam-dan-lingkungan.html ( kamis, 13 September 2012)
http://id.wikipedia.org/wiki/Sumber_daya_air
(
kamis, 13 September 2012)
http://dadix91x.blogspot.com/2012/01/sumberdaya-geologi-dan-psdg.html ( kamis, 13 September
2012)
http://www.terangi.or.id/index.php?option=com_content&view=article&id=150%3Aekosistem-pesisir&catid=72%3Asains&Itemid=52&lang=id
( kamis, 13 September 2012)
New Mexico Casinos - JTM Hub
BalasHapusJAMB 청주 출장샵 is the top rated casino and resort in If you want 안양 출장안마 to try 포항 출장샵 a new slot machine from Jammin' Jars, you will have to 서울특별 출장샵 click on a 울산광역 출장마사지